Cerita diawali dengan setting Belanda, rencana kepulangan Keenan ke Indonesia setelah beberapa lama tinggal di Belanda bersama Nenek-nya. Keenan akan melanjutkan kuliah di Bandung,meninggalkan mimpinya di Belanda menjadi seniman lukis. Ayahnya menghendaki dia kuliah, dan tak ngin Keenan berlama-lama di Belanda karena takut anaknya berubah haluan menjadi seniman. Disini setting dibuat sedih, karena Keenan harus meninggalkan Nenek-nya yang hidup sendirian. Begitupun Nenek-nya, berat melepaskan Keenan cucu tersayang, namun HARUS.
Disaat yang sama, Kugy pun sedang mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan kuliah di Bandung. Disana dia satu kost dengan sahabat lamanya dari sejak kecil yaitu Noni. Noni punya pacar Eko, naah..si Eko ini ternyata sepupuan sama Keenan. Cukup bisa ditebak, diawali pertemuan jemput menjemput di stasiun kereta yang lumayan cukup menggelikan (Dan disini pula Kugy dan Keenan memulai saling ketertarikannya).
Semenjak itu, mereka ber-4 semakin kompak, setidaknya mereka seminggu sekali bertemu karena punya ritual nonton midnight di malam minggu. Lengkap dengan segala bumbu-bumbu persahabatan, seneag, sedih, lucu juga ada. Terutama berkaitan dengan masalah transportasi, si “Fuad” mobilnya Eko yang sering ngadat Sebetulnya, Kugy sudah punya pacar tapi di Jakarta. Namanya Joshua, tapi biasa dipanggil Ojosh (Hehe..nama keren kok diubah ya!). Namun Ojosh juga tidak sering-sering ke Bandung, oleh sebab itu Kugy masih sering gaul bareng sahabat-sahabatnyanya ini di malam minggu.
Keenan dan Kugy sebetulnya punya cinta yang masing-masig dipendam. Karena Kugy sudah punya pacar, tentunya. Semua berubah menjadi kacau ketika ada Wanda dalam kehidupan persahabatan mereka. Wanda ini sepupu Noni yang kuliah di luar negeri, dan lagi liburan. Rencananya, Wanda ini mau dijodohkan dengan Keenan. Keenan yang cool, dan Wanda yang glamour akhirnya bisa nyambung juga karena mereka punya sama-sama ketertarikan di bidang lukis. Ayah Wanda punya galeri besar di Jakarta. Perlahan…Kugy mulai menarik diri dari kumpulan. Dan menyibukkan dirinya dengan kuliah dan kegiatan sosialnya, menjadi pengajar di sekolah gratis untuk anak tidak mampu dan menjadi sahabat dari Jendral pilik dan Pasukan Alit.
Menghenai Jendral Pilik dan Pasukan Alit ini, adalah ide cemerlang dari Kugy agar anak-anak didiknya mau belajar. Kugy menciptakan tokoh2 yang berasal dari mereka, dan menjadikannya sebuah dongeng tentang keseharian mereka. Hal itu membuat anak-anak tertarik, karena diri mereka dijadikan tokoh dongeng. Akan halnya Jendral Pilik, anak yang paling nakal dan disegani teman-temannya namun akhirnya bisa “ditaklukan” Kugy. Dirinya ingin menjadi Jendral, dan teman2nya dijadikan Pasukan yang diberi nama Pasukan Alit.
Pada akhirnya, Apakah Keenan dan Kugy akan bersatu? Setelah masing2 menjalani pilihan hidupanya sendiri, Kugy telah memiliki Remy, yang menjadi Boss-nya di perusahaan tempat dia bekerja. Dan Keenan? Telah memilih Luhde, Perempuan Bali yang juga tinggal di padepokan Pamannya. Di Padepokan ini, Keenan menghabiskan waktunya mencoba melupakan semua keterpurukannya setelah berpisah dengan Wanda dan meninggalkan bangku kuliahnya di Bandung. Untuk menjadi seorang pelukis.
Pokoknya, DIJAMIN deh…ga bakal mau berhenti baca sebelum bacaannya habis dilalap! Penasaran aja, gimana akhir ceritanya. Meski ujungnya “kesitu”, tapi untuk menuju “kesitu”nya itu ceritanya tidak biasa. Seru banget deh pokoknya, banyak kejutan. Dan katanya, buku ini mau dibuat Film-nya. Hmmmh…kalau boleh mengajukan nama, saya berharap banget NICHOLAS SAPUTRA jadi Keenan-nya. Trus kalo kata teman saya, yang jadi KUGY-nya Rachel Mariam saja (Secara, rambut kan udah sama kriwilnya tuh.
Saya juga setuju, tapi kalau dipikir lagi: Rachel sekarang bukannya sudah jadi anggota DPR? Hmmmh…pasti tidak sempat deh main film lagi. Terus kayaknya, wajah Rachel udah dewasa banget deh, tidak cocok jadi Kugy yg ceritanya sebagai Mahasiswa, terus lulus, dan jadi Fresh Graduate.
GTidaksabar menunggu bagimana nanti jadinya itu Film. Saya sudah membayangkan romantisnya cerita dimana Keenan menculik Kugy buat diajak ke Ranca Buaya. Scene-nya di Laut! Tempat favorit saya. Pas baca tuh buku, saya sambil membayangkan betapa indahnya tempat yg diceritakan itu. Mau banget main ketempat yg diceritakan itu.
Dan ini yang terakhir, beberapa kutipan di buku itu yang saya sukaaaaaaaaaaaaaaaa banget! :
“Hampa harusnya berarti TIDAK APA-APA. Tidak apa-apa harusnya berarti TIDAK ADA MASALAH. Termasuk RASA SAKIT…” (Page 182)
“Kenangan itu Cuma HANTU DISUDUT PIKIR. Selama kita cuma diam dan nggak berniat apa-apa, selamanya dia tetap jadi HANTU. Nggak pernah akan jadi kenyataan…” (Page 221)
“ …Hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apapun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakannya saja.” (Page 39)
Download
Posting Komentar